Kamis, 17 Mei 2012

are we

we are brothers
the origin of Adam and Hawa
lulled by the waves
age was raised
under a light

first we were tied together
of golong and sirahnya
we are powerless to obey each other
confident in moving
history of the storm passed

in the same direction
we stand
at the same water
our purification
Takbir on the same
Do not fight
the same prayer
have to be alone
scatter .. be patient

let us consider
then we ask
our true human
is it true godless
say is the purpose

in the same direction
we stand
at the same water
our purification
Takbir on the same
Do not fight
the same prayer
have to be alone
intent .... pray
prostrate ... thanks

in the same direction
we stand
at the same water
our purification
Takbir on the same
we promise
the same prayer
have to be alone .....

meaning

wonderful arrogance of youth who
aq and thou king of kings
you're too black a black aq
so a friend is more than just a dream and material

lyric fragment which motivate
a hope which came from hobby to try to appreciate the creativity
wherever possible remedy is not acceptable even derision terhindrkan
the circumstances of time and forged
as the rate of rotation of the wheel and rail
one by one tertanggalkan
vocal passed away
guitar who went hdup Baek lbh
drum migration
but all hope was arranged beautifully in the illusion
shall mean the vacuum is not dead
and our dreams are not bought!

Sabtu, 12 Mei 2012

macet nya sebuah desa

a change of age may not be opposed only to follow it in a remote village jams often occur the impact of the economic development of a developing country

Jumat, 27 April 2012

asal usul huruf jawa

adalah aji saka sang penguasa di medangkamulan penemu huruf jawa
berawal dari kisah dua pembantu setia beliau yaitu sembada dan dora
Dalam kisah Aji Saka diceritakan bahwa Sembada dan Dora ditinggalkan di Pulau Majeti oleh Aji Saka untuk menjaga keris pusaka dan sejumlah perhiasan. Mereka dipesan agar tidak menyerahkan barang-barang itu kepada orang lain, kecuali Aji Saka sendiri yang mengambilnya
Di hadapan Aji Saka, Dora melaporkan bahwa Sembada tidak mau ikut, Dora lalu dititahkan untuk menjemput Sembada. Jika Sembada tidak mau, keris dan perhiasan yang ditinggalkan agar dibawa ke Medangkamulan. Namun Sembada bersikukuh menolak ajakan Dora dan memperhatankan barang-barang yang diamanatkan Aji Saka

dan akhirnya terjadi pertempuran hebat antara dua pembantu tersebutdan karena keduanya tercipta sama kuat, pertarungan antara keduanya adalah sepanjang jalan, hingga akhir hayat.

Ha-Na-Ca-Ra-Ka = ada dua utusan
Da-Ta-Sa-Wa-La = saat menolak
Pa-Dha-Ja-Ya-Nya = sama sakti/didaya nyah
Ma-Ga-Ba-Tha-Nga = jadi bangkailah/mati


Rabu, 25 April 2012

bantengan sebagai ikon kota mojokerto


seni bantengan mirip dengan kesenian kuda lumping cuma yang digunakan bukan kuda dari sesek {anyaman bambu}tapi dari imitasi kepala banteng dan dimainkan dua orang sekaligus untuk satu bantengsatu orang di depan memegang kepala banteng yang satu orang lagi memegang ekor banteng {untuk mengimbangi pergerakan banteng} tersebut yang dalam keadaan kesurupan



Kesenian rakyat bantengan berasal dari Kecamatan Pacet tepatnya di desa Made yang dahulunya merupakan desa yang berdekatan dengan lereng Gunung Welirang. Konon kawasan hutan tersebut banyak hidup bermacam-macam hewan liar termasuk diantaranya Banteng yang saat ini sudah punah. Pada saat itu, seorang penduduk desa Made yang bernama Paimin tengah memasuki hutan dan mendapatkan seonggok kerangka Banteng yang masih lengkap. Kerangka Banteng itu dengan susah payah dibawah pulang dan dibersihkan kemudian ditempatkan di salah satu tempat rumahnya.

Dari kejadian itu Paimin mendapat inspirasi untuk mengenang satwa Banteng dengan sebuah atraksi Atraksi itu dimainkan dua orang, 1 orang didepan memainkan kepala dan sekaligus sebagai kaki depan dan 1orang dibelakang sebagai pinggul sekaligus sebagai kaki belakang. Antraksi gerakannya menggambarkan, gerakan - gerakan dan sikap banteng sewaktu sedang berkelahi. Untuk menyemarakkan atraksi itu dilengkapi dengan musik terbang dan jidor. Dalam atraksi ditampilkan banteng sedang berlaga dengan satwa lain seperti harimau, kera dab burung bahkan mulai dikembangkan dengan kesenian pencak silat
Ketua Umum Dewan Kesenian Kabupaten Mojokerto Edy Karya Susanto secara terpisah mengatakan, sekarang ini ada lebih kurang 50 kelompok kesenian tradisional Bantengan di Mojokerto
dan itu pun menyebar meliputi Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo, kini berkembang di hampir 18 kecamatan di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

Senin, 23 April 2012

nikmat nya kejujuran

mungkin terlalu naif saat ini jika kejujuran di utamakan dalam berinteraksi
tapi nilai plus yang di dapat dari kejujuran sesungguh nya sangatlah besar
terkadang terbersit di pikiran opini untuk mencoba hal baru
dan itu pun sangatlah wajar

"jangan kan yang jujur curang pun sangat sulit untuk mendapatkan"
                                 wong jujur bakalan ajur

inilah kata yang keluar dari kita saat harus berargumentasi tentang kejujuran
toh kita pun pernah melakukan sebuah aksi kejujuran sekalipun kadar nya kecil
meskipun kita menyadari itu atau tidak

dan sesungguhnya wong jujur bakalan mujur
wong temen bakalan tinemu
wong poso bakalan nemu riyoyo

Minggu, 22 April 2012

sperma sang begawan ismoyo

dan untuk kesekian kalinya menghela nafas parau
mengelus dada merasakan apa yang tidak ingin dirasakan
tapi,,, memang beginilah seharusnya
dinamika bebrayan yang harus di jalani
untuk di mengerti di setiap detik menit jam hari nya
untuk menjadi pribadi yang pantas untuk cita cita yang tinggi

geliat sang pemimpi kecil untuk merubah hidup nya
di keras dan kejam nya dunia
segala apa apa yang tersirat menjadikan nya pribadi yang tangguh
mengapresiasikanya di setiap laku hidup nya
yang tidak mengenal apa itu "menyerah"berpedoman pada;
sabar
ngalah
akas
loman
neriman
temenan
tidak pernah sedikitpun terbersit menyalahkan waktu keadaan
manjalani nya bak " manungso sadermo nrimo lan ngelakoni"
setelah berusaha berdoa dan meminta ridho ijabah sanghyang moho dadi